DESKRIPSI ARTISTIK dan EKSPOSITORIK
Lampiran
Tugas
Nama : Mirat Susanti
NPM : 8820118020
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tingkat/Semester
: 2/4
Mata
Kuliah : Menulis Faktual
Dosen : Dini Nurfajrin Ningsih, S.Pd., M.Pd.
A. Jenis Deskripsi dan Contohnya.
1.
Deskripsi Artistik
Deskripsi
artistik adalah deskripsi yang memiliki
nilai artistik atau nilai keindahan karena cara penyajiannya menggunakan
gaya bahasa sastra.
Tulisan ini lebih
menekankan kesan penulisnya untuk
menarik pembaca. Deskripsi artistik biasanya dijumpai di dalam karya sastra
seperti novel atau
cerita pendek. Adanya
deskripsi di dalam
narasi dimaksudkan agar
cerita menjadi lebih menarik. Biasanya deskripsi digunakan untuk
menjelaskan suasana, prilaku tokoh cerita,
latar tempat peristiwa
berlangsung, atau tentang
adegan tertentu yang
perlu dijelaskan dengan rinci.
Contoh
:
Pada malam itu, Senin pertama di
bulan April, sinar bulan begitu terangnya bagaikan siang hari. Seorang
perempuan muda duduk sendirian di teras rumah dengan gelisah. Sepertinya dia
sedang menunggu seseorang.
“Dimana dia sekarang” pikir
perempuan itu. “Tidak ingatkah dia akan janjinya padaku, kenapa dia tidak
menelponku kalau tidak jadi datang. Lupakah ia akan diriku. Ahh.. dasar
laki-laki pembohong” gerutu perempuan itu dengan mimik muka kesal.
2.
Deskripsi ekspositoris
Deskripsi
ekspositorik adalah deskripsi yang mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai
isi, yang cenderung berupa
fakta, maupun gaya
penyajiannya yang lugas.
Tujuan deskripsi jenis
ini adalah untuk memberikan
identifikasi atau informasi
mengenai objeknya sehingga
pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek
tadi. Deskripsi ekspositoris tidak berusaha untuk menciptakan kesan atau
imajinasi pada diri pembaca.
Contoh
:
Sesuai
dengan amanat pasal 33 UUD 1945, pembangunan ekonomi nasional dilakukan oleh
tiga pelaku ekonomi, yaitu BUMN/BUMD, BUMS dan Koperasi. Ketiga pelaku ekonomi
tersebut dikenal dengan sebutan “Tiga Pilar Perekonomian Indonesia”. Dengan demikian,
pembangunan ekonomi negara kita benar-benar bertumpu kepada ketiga pelaku
ekonomi tersebut dalam prosesnya setiap pelaku memiliki peranan yang berbeda.
Karangan
deskripsi karya Mirat Susanti yang berjudul “ Curug Ciastana”
·
Deskripsi tempat ( deskripsi
Ekspositorik )
Wisata Curug
Ciastana
Curug
Ciastana Cianjur terletak di Jl. Curug
Ciastana, tepatnya di Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten
Cianjur. Berjarak 75 km dari Cianjur kota ke arah selatan (3 jam perjalanan)
dan sekitar 30 km dari Sukanagara ke arah utara ( 1,5 jam perjalanan). Tak
hanya menikmati satu air terjun saja tapi tapi dua sekaligus disatu tempat.
Lokasinya cukup terpencil tapi tak akan menyesal datang kesini. Terutama tempat
ini belum terlalu dikenal luas sehingga akan serasa air terjun milik pribadi. Air
terjun ini pasti akan mengguratkan senyum di wajah ketika datang ke sini.
Lokasinya pun masih bisa dicapai jika datang dari Ibu kota walau waktu tempuh
lumayan lama.
Kealamian
air terjun ini terlihat dari lokasinya yang terpencil. Ada baiknya jika
menggunakan kendaraan roda dua menuju lokasi ini. Curug Ciastana adalah salah
satu air terjun indah yang berada di Cianjur Selatan. Curug atau air tejun ini
memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Memiliki debit airnya yang deras dan
membentang .
Curug Ciasatana ini memiliki
keunikan jika dibandingkan dengan air terjun lainnya yang ada di Cianjur
Selatan seperti Curug Citambur atau Curug Ngebul. Curug Ciastana ini memiliki
bentuk yang sedikit lebar dan mirip sebuah tirai panjang. Selain itu dibawah
air terjun ini membentuk sebuah danau kecil, dan dari danau ini kembali jatuh
akibat dari hasil patahan tanah. Dari patahan tersebut kembali membentuk air
terjun yang lebih pendek namun lebar.
Sekelilingnya dipenuhi oleh
pemandangan hijau yang menyejukan mata. Keunikannya ini menjadi nilai tambah
untuk lokasi ini.
Komentar
Posting Komentar